Surabaya – metrowilis.com, Bupati Ponorogo H Sugiri Sancoko SE MM bersama Ketua DPRD Kabupaten Ponorogo Dwi Agus Prayitno SH MSi kompak menghadiri acara Halal Bihalal yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Jatim Expo Surabaya, Selasa (8/4/2025). Acara ini dihadiri sekitar 10.000 ASN dari berbagai instansi di lingkungan Pemprov Jatim, berlangsung meriah dan penuh semangat kebersamaan.
Turut mendampingi Kang Bupati dalam kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Kabupaten Ponorogo Ny Hj Susilowati Sugiri Sancoko, Wakil Bupati Hj Lisdyarita SH, serta Waka Polres Ponorogo.
Selain dihadiri jajaran kepala daerah dan ASN, acara ini juga dimeriahkan dengan kehadiran artis dan tokoh nasional, di antaranya Ahmad Dhani, Wulan Jamila, Prof. Dr. Ir. KH Mohammad Nuh, qori cilik berbakat Fathir Zulfiyan Alfi (Juara MTQ ke-30 Jatim), pelukis pasir Angela Roseli, serta penampilan musik religi oleh Padang Howo Group. Gelak tawa pun mewarnai suasana berkat penampilan humoris dari pelawak senior Kirun dan Percil.
Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa mengajak seluruh ASN untuk meningkatkan semangat kerja dan pelayanan kepada masyarakat. Didampingi Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak dan Sekretaris Daerah Adhy Karyono, Khofifah menyampaikan penguatan program Nawa Bhakti Satya 2 serta Gerbang Baru Nusantara sebagai langkah strategis dalam menghadapi tantangan global.
“Allah itu sesuai dengan prasangka hamba-Nya. Maka jangan pernah merasa tidak mampu. Jika kita yakin dan berpikir positif, insyaAllah jalan akan terbuka,” ujar Khofifah memotivasi ribuan peserta yang hadir.
Khofifah juga mengutip pesan dari KH Mohammad Nuh bahwa bangsa ini tengah mengalami “defisit kebaikan” dan momentum Halal Bihalal menjadi kesempatan penting untuk refleksi dan memperkuat semangat pelayanan publik.
Dalam paparannya, Gubernur juga menyoroti situasi global yang tengah dilanda krisis, termasuk Indonesia, khususnya Jawa Timur. Ia mengingatkan pentingnya membangun sinergi dan kolaborasi yang kuat antarinstansi untuk menembus batas-batas produktivitas dan menghasilkan inovasi berdampak luas.
“Efisiensi adalah keniscayaan. Saat ini banyak negara menerapkannya, dan kita pun harus bisa melakukan efisiensi tanpa mengurangi kualitas pelayanan. Bahkan kita harus mencari sumber PAD baru agar bisa menjaga kestabilan pembangunan,” tegas Khofifah.
Ia pun mengajak seluruh kepala OPD, tim pengawas, kepala sekolah, dan para administrator di lingkungan Pemprov Jatim untuk menghitung ulang kinerja dan memastikan produktivitas tetap meningkat meski dalam tekanan efisiensi.
Acara Halal Bihalal ini ditutup dengan semangat kebersamaan dan komitmen seluruh peserta untuk terus bergerak maju membangun Jawa Timur yang lebih inovatif, adaptif, dan melayani.(AZ/red)
COMMENTS