Madiun, metrowilis.com– Puluhan dosen dari Politeknik Negeri Madiun (Poltek Negeri Madiun) menggelar aksi unjuk rasa di halaman kampus, Kamis (23/1), menuntut pencairan tunjangan kinerja (Tukin) yang belum mereka terima selama lima tahun terakhir. Mereka menyampaikan tuntutan ini kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) melalui surat terbuka yang berisi keluhan serta harapan agar hak mereka segera dipenuhi.
Dalam aksi tersebut, para dosen membentangkan poster berisi tuntutan mereka dan menggalang tanda tangan sebagai bentuk protes damai. Salah satu dosen Akuntansi Keuangan Politeknik Negeri Madiun, Qimyatussaadah, mengungkapkan bahwa keterlambatan pencairan tunjangan kinerja berdampak besar pada semangat dan motivasi mereka dalam menjalankan tugas sebagai tenaga pendidik.
"Kami sebagai tenaga pendidik memiliki peran yang sangat vital dalam mencerdaskan bangsa, namun belum adanya kejelasan terkait pencairan tunjangan ini menambah beban mental dan ekonomi bagi kami," ujarnya.
Menurut Qimyatussaadah, tuntutan para dosen sangat jelas, yakni pencairan tunjangan kinerja bagi seluruh dosen di Politeknik Negeri Madiun, sebagaimana yang telah diterima oleh dosen di institusi negeri lainnya.
"Tuntutan kami sangat jelas—Tukin untuk semua. Jika rekan-rekan kami di entitas lain mendapatkan tunjangan kinerja, kami berharap diperlakukan sama. Ini adalah hak kami," tambahnya.
Politeknik Negeri Madiun merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang berperan dalam pendidikan vokasi dan memiliki ribuan mahasiswa yang tersebar di berbagai program studi. Para dosen berharap pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap kesejahteraan tenaga pendidik agar mereka dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan.
Hingga berita ini ditulis, pihak Kemendikti Saintek belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan para dosen. Para pengajar berharap aspirasi mereka dapat segera mendapat perhatian dan solusi konkret dari pemerintah.(Zhin)
COMMENTS